Friday 4 July 2014

Pentingnya Diagnosa untuk Mengobati Suatu Penyakit



Allaah subhaanahu wata’aala menciptakan kita dengan begitu sempurnanya. Sampai dengan detik ini tidak ada satupun makhluk bagaimanapun smart dan jeniusnya bisa menciptakan sesuatu yang menyamai manusia, bahkan menciptakan makhluk sekecil lalatpun sampai dengan detik ini belum ada yang bisa bahkan tidak akan ada yang bisa sampai akhir zaman nanti. Karena hanya Allaah lah yang maha menciptakan makhluk yang sempurna dan tidak ada satupun yang bisa menyamai-Nya.

Pentingnya Ilmu Diagnosa Penyakit
Berbicara mengenai kesempurnaan. Tubuh kita adalah bukti dari semua itu. Contoh kecil jika kita dalam keadaan sakit, semua organ tubuh kita akan memberikan signal yang menunjukkan bahwa kita sedang sakit. Misalnya badan terasa lemas, muka berwarna merah karena badan demam, mata layu, badan terasa menggigil, hidung tersumbat, sakit kepala dan lain sebagainya. Itu semua adalah signal tubuh bahwa badan kita dalam keadaan sakit.

Setiap bagian badan memberikan alarm-nya sendiri-sendiri ketika tubuh kita sakit. Dapatkah diketahui orang tersebut sedang menderita sakit apa?. Dari semua ciri-ciri atau tanda-tanda yang disebutkan, kemungkinan besar orang tersebut sedang menderita flu atau pilek. Itulah tanda-tanda penyakit dan jika kita pelajari semua itu, berarti kita sedang mempelajari ilmu diagnosa. Hebatnya lagi dengan mengetahui, memahami, menguatkan ilmu diagnosa, kita akan lebih mudah mengetahui suatu penyakit dan tentunya akan lebih mudah untuk melakukan suatu pengobatan dan hasil akhirnya diharapkan kesembuhanpun akan lebih cepat diwujudkan.

Banyak sekali diagnosa penyakit  yang bisa kita tangkap dari signal tubuh kita. Kita bisa mendiagnosa penyakit melalui tangan, diagnosa muka dan warna wajah, diagnosa lidah, diagnosa mata yang terbagi menjadi irridiology dan schlerology, diagnosa keterkaitan antara satu organ dengan bagian tubuh lainnya dan lain sebagainya. Semua jenis diagnosa di atas, jika kita pahami semuanya, akan sangat mendukung penegakan kebenaran atau kemungkinan besar kebenaran atas suatu penyakit yang sedang diderita. Jadi satu diagnosa dengan diagnosa lainnya tidak ada yang bertolak belakang bahkan akan saling mendukung keyakinan akan suatu penyakit.

Setelah kita mengetahui tentang ilmu diagnosa, ilmu selanjutnya yang harus kita pelajari adalah ilmu penyembuhan penyakit yang ini merupakan senjata para pengobat. Ilmu tersebut bisa berupa ilmu tentang bekam, akupuntur, ilmu tentang herba, ilmu tentang pembentukan tulang belakang (kiroprasi), ruqyah syar’iyyah, hipnoteraphy, egostate teraphy, akupressure, pijat, SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), dan lain sebagainya. Semakin banyak kita mempunyai “senjata” dan “keahlian” dalam mengobati pesakit maka biidznillaah ta’ala dengan izin Allaah akan lebih cepat pesakit tersebut mencapai kesembuhannya.

Uniknya, ketika kita sudah memahami dan mengilmui dan sudah mempunyai jam terbang yang tinggi, maka kita akan dapat menebak suatu penyakit dengan jauh lebih mudah meskipun pesakit belum mengatakan keluhannya. Contohnya ketika seseorang baru saja datang ke tempat prakter pengobatan, pengobat (orang yang mengobati) akan melihat dia dari cara jalannya, dari raut mukanya, dari signal-signal yang tampak dari semua anggota tubuhnya sebelum dia sampai dan duduk di depannya. SubhaanAllaah, keren kan?. Ok saya akan coba memberikan contoh. Apabila ada bapak-bapak yang ketika dipanggil menghadap pengobat, walaupun dia mencoba berjalan tegak tetapi tidak bisa ditutupi bahwa postur kedua bahunya menekuk ke depan yang ini dimungkinkan akan mudah terserang flu, apabila terserang flu tidak sembuh-sembuh, dan lama kelamaan flu tersebut akan menyebabkan bronchitis, mudah mengakibatkan luka pada paru-paru dan bagian leher membengkak sehingga dada sering tertekan dan aktivitas paru-paru pun terbatas. Setelah yang sakit duduk di depan pengobat, dia tidak bisa menahan batuknya (ini akan lebih menguatkan diagnosa dia bahwa pesakit ini bermasalah dengan organparu-parunya), setelah itu terjadi dialog antara pesakit dan pengobat yang ini akan sangat meyakinkan pengobat tentang apa yang diderita pesakit. Dialog atau wawancara ini disebut dengan anamnesa. Anamnesa ini akan memberikan informasi lebih tentang penyakit-penyakit yang diderita. Karena terkadang penyakit yang diderita tidak hanya 1 macam tapi bisa juga komplikasi yaitu terserang beberapa penyakit sekaligus.

Ketika pengobat melakukan anamnesa, jangan dikira itu hanya sebuah formalitas terlebih ketika diajak ngobrol ngalor ngidul (tanpa arah). Itu adalah salah satu tehnik penegakan diagnosa juga. Mungkin saat itu pengobat sedang melakukan diagnosa warna wajah saat melihat wajah kita ketika kita berbicara, atau bahkan mungkin pengobat tersebut sedang mendeteksi keadaan psikisnya, mengetahui keadaan emosionalnya, mentalnya, dan sebagainya. Cara bagaimana kita ketika berbicarapun bisa menggambarkan keadaan kesehatan seseorang. Kita ambil contoh saat anamnesa atau wawancara, terlihat bahwa pesakit mempunyai rasa khawatir yang berlebihan, maka pengobat akan langsung mengetahui bahwa rasa khawatir berlebihan berdampak pada organ paru-paru dan limpa yang lemah karena rasa khawatir berdasarkan teori Traditional Chinese Medicine (TCM) akan melemahkan kedua organ yaitu paru-paru dan limpa. Tetapi ketika dilihat pesakit mempunyai rasa kesedihan yang amat dalam, maka pengobat langsung bisa mendeteksi bahwa organ yang terkena adalah paru-paru dan jantung. Karena sedih ditimbulkan oleh keadaan yang mengecewakan, menggelisahkan atau akibat luka, sakit derita dan rasa nyeri, semua itu akan membuat paru-paru lemah dan paru-paru yang lemah akan bisa membuat orang mudah sedih dan untuk organnya akan berefek ke jantung.

Betapa menyenangkannya ketika berbicara tentang ilmu diagnosa, banyak sekali hal yang bisa kita ketahui tanpa harus menjalani tes ini dan tes itu dengan biaya yang sangat besar. Tetapi kita pun harus tetap menyadari bahwa berbagai tes yang dilakukan kedokteran pun sangat bermanfaat untuk berbagai kesembuhan penyakit. Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk dalam hal pengobatan. Sehingga ketika kita sedang berikhtiar ke suatu tempat baik itu secara kedokteran modern maupun tradisional, maka hal tersebut tidak ada masalah. Yang terpenting adalah keyakinan pesakit atau dalam istilah kedokteran biasa dikenal dengan pasien. Keyakinan pasien akan sangat mendukung kesembuhan suatu penyakit. Apabila seorang pasien datang ke seorang pengobat ternama, sinsei terkenal di seluruh dunia tetapi dia tidak yakin dengan cara pengobatan yang dia lakukan maka itu akan percuma. Tetapi apabila dia yakin dengan seorang dokter di rumah sakit terpencil atau puskesmas dan dengan keyakinan yang besar untuk sembuh maka biidznillaah ta`aala dia akan mendapatkan kesembuhannya. Jadi keyakinan akan kesembuhan akan sangat mendukung sembuhnya suatu penyakit.

No comments:

Post a Comment